# Kang Juhi, pedagang gorengan keliling.
Tinggal seorang diri, di sebuah kamar kontrakan, di pinggiran ibukota. Namun ia
bisa berada di mana saja, dan bertemu dengan siapa saja. Karena ia hanya
semacam simbol yang mewakili suatu kelompok masyarakat marjinal, yang alam
bawah sadarnya terkadang mengejawantah ke berbagai dimensi kehidupan. Kang Juhi
mengamati lalu batinnya mengkritisi berbagai aspek kehidupan yang sering kali
menyimpang menurut penalaran akal sehat Kang Juhi. Apakah penalaran batinnya
bisa dipertanggungjawabkan? Perlu diskusi lebih lanjut. Karena ia hanya penjual
gorengan, yang tak menarik perhatian. Dibutuhkan tatkala tak ada pilihan.
Namanya juga dongeng. #
Seperti biasa. Lepas tengah hari, tatkala
matahari berada pada titik kuliminasi kegarangannya, Kang Juhi ngetem di keteduhan sebuah pohoin
rindang. Ia tengah asyik membulak-balik gorengan di antara minyak mendidih,
selepas makan siang, ketika terjadi sesuatu tak jauh dari tempai dimana ia ngetem sekarang ini.
Dua lelaki nyaris baku hantam karena yang
satunya merasa telah dibohongi. Tak jelas apa yang diributkan. Namun dari
gerakan tangan simpang-siur, dari yang seorang lagi. Menunjukan bahwa ia tengah
tersinggung hebat. Setelah ada yang melerai dan suasana sedikit tenang,
keduanya diamankan masuk warteg untuk makan siang bareng. Yang bayar tentu saja
yang membuat gara-gara.
Usut punya usut. Ternyata itu hanyalah
bagian dari “April Mop”, yang selalu terjadi pada 1 April setiap tahunnya. Pada
tanggal itu, setiap orang diperbolehkan berbohong untuk tujuan “mengerjai”
seseorang. Entah perorangan, mewakili sebuah kelompok atau suatu kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah.
Mengetahui itu, Kang Juhi hanya mesem. Menurut
suara hatinya, dusta tetap saja sebuah kebohongan yang tak seharusnya dilakukan
siapa pun. Walau dengan dalih yang tak semua kalangan memahaminya. Sebab
menurut agamanya, berdusta itu melakukan suatu perbuatan dosa. Yang akan ada
sangsinya bila itu dilakukan juga.
Kang Juhi memang seorang penjual gorengan
keliling yang berpendidikan ngepas. Namun itu bukan berarti ia tak cerdas.
Ia tahu “April Mop” itu apa. Dari berbagai sobekan koran bekas pembungkus, ia
pernah membacanya. Walau ketika membaca itu ia melakukannya dengan susah payah,
tapi Kang Juhi faham dengan apa yang dimaksud.
Penjual gorengan itu masih ingat. Bahwa
April Mop, berasal dari sebuah sejarah yang kemudian berkembang menjadi salah
kaprah. April Mop,
demikian yang diingat Kang Juhi, berawal
dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau dalam dalam bahasa Inggris dikenal dengan The April Fool's Day. Untuk kata-kata terakhir itu, Kang Juhi
hanya ingat susunan katanya. Cara bagaimana mengucapkannya, Kang juga bingung.
Kang Juhi masih terus menerawang. April Mop, bermula dari
satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487. Di mana ketika itu, Spanyol
masih di bawah kekuasaan Islam. Tersebutlah Panglima Thariq bin Ziyad yang
menduduki Spanyol pada abad ke-8 menjadikan Spanyol suatu negeri yang makmur.
Bukan hanya itu, sang panglima juga terus melakukan pembebasan pada negeri
sekitar dan meluas hingga ke Perancis Selatan.
Kota-kota semacam Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon,
Poitou, Tours, jatuh dalam penguasaannya.
Di Spanyol, konon banyak masyarakatnya
yang dengan tulus ikhlas memeluk Islam. Dan menjalankannya dengan baik, nyaris selama enam abad. Namun selama itu pula, kaum nonmuslim terus berupaya
membersihkan Islam dari Spanyol. Dengan berbagai cara. Salah satunya, dengan
mengirim spy untuk menemukan berbagai titik
kelemahan. Mereka berbaur dengan masyarakat muslim Spanyol dan mempelajari
kelemahannya. Dari kesimpulan awal, para spy itu merusaha melemahkan iman
dengan melakukan serangan melalui pemikiran dan budaya.
Dikirimkanlah minuman beralkohol dan rokok
yang dibagikan secara gratis. Musik didendangkan agar para kaum muda asyik
berdendang dan alfa baca Al Quran. Bukan hanya itu, para ulama palsu super
fanatik pun dikirim untuk mendongengkan isyu-isyu perpecahan. Hasilnya, Spanyol
kembali dibantai pasukan musuh dengan cara kejam tak berperikemanusiaan. Dan Granada merupakan daerah
terakhir yang ditaklukkan. Masyarakat muslim Spanyol, disebut juga orang-orang Moor, terpaksa
berlindung di dalam rumah.
Tapi pihak tentara musuh tahu itu. Maka
diteriakanlah pengumuman, yang intinya, bila masyarakat muslim keluar rumah
diperbolehkan meninggalkan Spanyol dengan berlayar melalui laut. Sebab
puluhan kapal telah dipersiapkan di pelabuhan.
Bualan itu pun termakan. Saat sebagian
masyarakat muslim telah berada di pelabuhan dan terpana karena semua kapal
dibakar. Musuh pun membumihanguskan semua rumah yang ditinggalkan. Padahal, di
dalamnya masih ada sebagian yang bersembunyi akibat tetap tak percaya dengan
tawaran musuh.
Di pelabuhan, kebanyakan wanita dan
anak-anak. Pun menjadi makanan empuk bagi tentara musuh untuk menyelesaikan
pembantaian. Tragedi itu tepat terjadi pada 1 April. Yang kemudian selanjutnya
diperingati sebagai The April
Fool’s Day. Atau April Mop.
***
Udara panas masih menyengat. Namun menjadi
berkurang ketika angin kian bersemilir. Kang Juhi masih terus menggoreng.
Pembeli hilir-mudik saling berganti. Dua lelaki yang tadi urung bertikai,
terlihat masih makan di dalam warteg. Kang Juhi kembali nyengir.
Siapa pun boleh tidak percaya, andai Kang
Juhi menceritakan lamunannya barusan. Semua punya hak. Bukan hanya sepatu.
Namun Kang Juhi juga pernah tahu, adanya versi lain dari asal-usul April Mop
itu.
Kalau tidak salah, mata Kang Juhi
terpicing berusaha mengingat. Mengingat tentang bacaan dari sobekan kertas itu
tentunya. Ada seorang profesor sejarah bernama Joseph Boskin dari Universitas Boston. Menurut professor itu, April Mop bermula pada
masa pemerintahan Constantine. Raja yang humoris itu mempersilahkan Kugel, badut istana, untuk
menjadi raja selama satu hari. Dan Kugel mendeklarasikan tanggal 1 April sebagai
‘day of absurdity’ atau hari yang tidak masuk akal. The
Associated Press (AP)
menerbitkan cerita ini. Ternyata, Boskin cuma ngibul. Namun butuh
berapa minggu untuk kembali eling bahwa cerita itu boongan. Boskin mengarang cerita itu, untuk menjadi merayakan April Mop.
Sementara itu April Mop juga telah menjadi
kebudayaan di beberapa Negara Eropa. Seperti Polandia,
Skotlandia, dan Denmark. Pada hari itu dilarang untuk berserius. Bahkan Prancis memberi nama tersendiri dengan sebutan “Poisson
d’Avril” atau “April Fish”, untuk menjuluki 1 April.
Lalu apakah tepat kebudayaan April Mop itu
dirayakan di Indonesia. Yang notabene bagian dari pendustaan semata.
Kang Juhi lalu teringat pula pada ceramah seorang kiayi saat shalat Jumat,
tentang sebuah hadits yang diriwayatkan HR.
Bukhari-Muslim. Katanya, ada sebuah hadits yang
berbunyi, "Jauhilah
oleh kalian (dan waspadailah) dusta, karena dusta menjerumuskan kepada
perbuatan dosa, dan perbuatan dosa menjerumuskan kepada neraka. Dan sesungguhnya ada seseorang
yang berdusta, dan membiasakan diri dengannya sehingga dicatat di sisi Allah
sebagai kadzdzab (pendusta). Dan hendaklah kalian bersikap
jujur, karena kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukkan
kepada surga. Dan sesungguhnya ada seseorang
bersikap jujur dan bersungguh-sungguh untuk jujur, sehingga dicatat di sisi
Allah sebagai Shiddiq”.
Bila dikaitkan dengan ceramah kiayi
itu tentunya, memperingati
April Mop sangatlah tidak sesuai
dengan prilaku dan pribadi bangsa Indonesia. Dimana nilai-nilai
kejujuran menempati posisi penting yang harus dijunjung tinggi. Apalagi bila
mengacu pada kisah pembantaian kaum muslim di Spanyol oleh pihak-pihak yang
ingin kembali bercokol.
***
Dua lelaki yang tadi bertikai akibat
peringatan konyol April Mop, terlihat keluar bersamaan. Wajah mereka sumringah. Entah karena
menyadari kegoblokan mereka atau memang kekenyangan setelah menikmati santap
siang. Yang melerai juga ikut tersenyum karena makan siangnya menjadi gratis
akibat dibayari. Semua senang. Semua tersenyum.
Kang Juhi pun turut tersenyum. Karena hari
ini mengalami peningkatan penjualan secara dramatis akibat kerumanan massa yang
ingin tahu tentang keributan itu. Ada kerumunan, berarti banyak yang membeli
gorengannya.
Yoss Prabu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar. Berupa saran, kesan dan kritik membangun.