Selamat Pagi
Kusibak kabut yang menggantung.
Kutatap pagi yang redup.
Lembapnya terasa segar di sela rintik yang malu-malu.
Seperti wajahmu, yang selalu menunduk saat kutatap.
Ada apa?
Tegakan wajahmu. Tebar senyum manismu.
Biarkan dunia terpesona.
Agar pagi tak lagi redup. Supaya kabut menjadi sirna,
ditepis rasa bahagia memandangmu.
Dan dunia memang tercengang. Ketika engkau tersipu.
Kilau kekuningan di ufuk barat adalah bukti, senyummu
milik semesta.
Tersenyumlah. Tegakan wajahmu. Tatap mataku.
Dan ucapkan, “Kau memang bajingan yang romantis.”
Jakarta, 25 Februari 2021