Selasa, 07 Mei 2013

Debu-Debu Metropolitan II

Debu-Debu Metropolitan II

Tungku itu bernama Jakarta, yang memanggang matahari
pertengahan tahun kabisat.
Ketika udara panas meranggas. Cakrawala meregang,
menggelinjang lalu menggelepar.

Menepis debu-debu yang membeku, yang mengkristal.
Berterbangan. Hinggap pada wajah-wajah manequen
tanpa ekspresi.
Risau, apatis, kaku.

Kembali membuat wajah dusta menjadi bersih,
tak berdebu.
Semerbak parfum, semarak senyum.
Bertebaran. Sarat hipokris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar. Berupa saran, kesan dan kritik membangun.

Hilangnya Budaya Saling Support

Hilangnya Budaya Saling Support Dulu, di sebuah kampung kecil yang dipenuhi sawah hijau dan angin sepoi-sepoi, ada budaya unik yang membuat...