Debu-Debu Metropolitan I
Debu-debu telah kehilangan syahwatnya,
Debu-debu telah kehilangan syahwatnya,
ketika
menampak wajah papa tak lagi berduka.
Itu
karena libido angin telah mengusiknya. Pada setiap pergantian musim,
saat
senja menuju malam.
Bersatulah
para debu.
Meski
dalam rindu.
Walau
berselimut sendu.
Kenapa
pula nestapa menjadi kian pilu. Padahal
tak
ada kehangatan andai kian berlapis selimut ditebar.
Jangan
ragu seperti itu. Karena masih ada doa para biksu.
Yang
semakin khusu, kian tak mengenal kata lesu.
Yoss Prabu
Yoss Prabu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar. Berupa saran, kesan dan kritik membangun.