Selasa, 16 Oktober 2018

Merawat Wallacea. Merawat Indonesia

Wallace: Indonesia salah satu tempat dengan ekologi paling beragam di planet ini.

Kamis, 11 Oktober 2018. Bertempat di Perpustakaan Nasional Jakarta, British Council mengadakan bincang-bincang tentang: Merawat Wallacea. Merawat Indonesia.

Acara itu dikemas dalam Wallacea Week 2018.

Bincang-bincang itu membahas empat sesi dari yang pernah dilakukan Wallace. Di antaranya, soal makanan dan genetik manusia. Dan pembicara membahas tentang bagaimana mengeksplorasi makanan yang berkaitan dengan biodiversity dan dampaknya pada kesehatan manusia. Pembahasan lainnya tentang konservasi. Yaitu menyoroti hubungan antara konservasi dan masa depan masyarakat. Juga, keragaman budaya dan seni. Yang ini, menampilkan keragaman budaya di wilayah Wallacea. Yang terakhir, tentang sains dan masyarakat. Tema yang dikupas tentang, mengapa mengomunikasikan sains itu penting.

Namun siapa dan makhluk seperti apa Wallace itu, ini sekelumit tentangnya.

Setelah 90 tahun 11 bulan, Alfred Russel Wallace meninggalkan warisan besar bagi daerah-daerah yang ia kunjungi selama tahun-tahun ekspedisinya (misalnya wilayah Wallacea) dan sains (berbagai artikel, buku dan surat, specimen dan catatan sejarah alam yang besar dan tentu saja teori evolusi melalui seleksi alam). Satu tema utama yang selalu muncul di semua warisan Wallace, adalah tugas manusia untuk belajar tentang keberagaman lingkungannya dan melestarikannya untuk generasi yang akan datang.

“Penting bagi pemerintah dan lembaga sains segera mengambil langkah-langkah untuk mengamankan berbagai koleksi paling sempurna yang pernah ada di setiap cabang ilmu sejarah alam yang harus disimpan di museum nasional, di mana koleksi ini akan selalu tersedia untuk kajian dan interpretasi lebih lanjut. Jika hal ini tidak dilakukan generasi masa depan pasti akan melihat kita sebagai generasi orang yang begitu tenggelam dalam mengejar kekayaan sampai tidak peduli atau mau peduli akan hal-hal lain yang penting dengan pertimbangan yang lebih tinggi.
Generasi masa depan akan menuduh kita sebagai yang bertanggung jawab karena telah membiarkan punahnya catatan penciptaan yang seharusnya dilestarikan. Sementara kita percaya sebagai makhluk hidup, sebagai hasil langsung dan bukti terbaik dari Sang Pencipta. Namun inkonsistensi yang aneh, kita menyaksikan mereka punah dan binasa dari muka bumi.” (On the Physical Geography of the Malay Archipelago, jurnal of the Royal Geographycal Society, 1863).

Wallace sebagai penjelajah, biologi evolusioner, zoologi, biogeografi, reformasi sosial,  dianggap pula sebagai ahli terkemuka dari abad ke-19 dalam bidang penyebaran geografis spesies hewan. Terkadang disebut "bapak biogeografi". Wallace adalah salah seorang pemikir tentang evolusi dari abad ke-19 dan telah memberi banyak kontribusi lainnya untuk pengembangan teori evolusi di samping menjadi rekan penemu seleksi alam. Hal ini mencakup konsep warna peringatan pada hewan, dan juga efek Wallace, suatu hipotesis tentang bagaimana seleksi alam dapat memberikan kontribusi pada spesiasi dengan mendorong terciptanya penghalang terhadap hibridisasi.

Pembelaannya atas spiritualisme dan keyakinannya akan hal nonmateri demi kecakapan mental yang lebih tinggi dari manusia mengakibatkan ketegangan hubungannya dengan beberapa anggota badan ilmiah.

Selain karya ilmiah, ia juga seorang aktivis sosial yang kritis terhadap apa yang dianggap sebagai suatu sistem ekonomi dan sosial yang tidak adil di Britania pada abad ke-19.

Ketertarikannya akan sejarah alam membuatnya menjadi salah satu ilmuwan terkemuka pertama yang mengangkat masalah dampak lingkungan dari aktivitas manusia. Ia juga seorang penulis yang produktif yang menulis tentang masalah-masalah sosial maupun ilmiah; catatan perjalanan dan pengamatannya selama penjelajahannya di Singapura, Indonesia, dan Malaysia, yakni The Malay Archipelago, merupakan sebuah karya yang populer dan sangat dihargai. Sejak diterbitkannya pada tahun 1869, buku tersebut terus dicetak ulang secara berkala.

Wallace mengalami berbagai kesulitan keuangan pada hampir sepanjang hidupnya. Perjalanannya ke Amazon dan Timur Jauh dibiayai dari penjualan spesimen-spesimen yang berhasil ia kumpulkan dan, setelah kehilangan sebagian besar uangnya dari semua hasil penjualan tersebut akibat berbagai kegagalan investasi, ia sering kali harus membiayai dirinya sendiri dari publikasi-publikasi yang ia hasilkan. Tidak seperti beberapa orang pada zamannya dalam komunitas ilmiah Britania, seperti Darwin dan Charles Lyell, ia tidak memiliki harta keluarga untuk menyokongnya. Wallace tidak berhasil mendapatkan sebuah posisi yang memberikan gaji jangka panjang, dan tidak menerima penghasilan tetap sampai akhirnya pada tahun 1881, melalui upaya Darwin, ia dianugerahkan sejumlah uang pensiun yang kecil dari pemerintah.
Inspirasi dari buku ini, sebagaimana disampaikan Wallace dengan sangat elok, adalah perjalanannya melintasi daerah yang sekarang menjadi bagian dari Indonesia dan pengamatannya terhadap fauna dengan teliti khususnya di kepulauan timur Indonesia. Yang kemudian diberi nama Wallacea, “adalah sebuah daerah biogeografi untuk sekelompok pulau yang dipisahkan oleh selat yang dalam yang memisahkan lempeng Asia dan Australia,” meliputi Sulawesi, Nusatenggara, Ambon, Halmahera, Seram dan pulau-pulau kecilnya di wilayah tersebut. Wallace dapat dikatakan, satu di Antara generasi pertama yang menyadari pentingnya Indonesia sebagai laboratorium hidup dan bahwa Indonesia salah satu tempat dengan ekologi paling beragam di planet ini.

Sekali lagi, semua pembahasan yang disampaikan adalah apa dan sebagaimana yang telah dilakukan Wallace di masa lalu. Yang dampak positifnya masih terasa hingga sekarang. (Yoss Prabu).


Senin, 15 Oktober 2018

Suku Bajau: Para Pengembara Laut

Para Pengembara Laut

Will Millard, berkebangsaan Inggris. Ia mendatangi Suku Bajau untuk membuat film dokumenter di sana. Selama sebulan penuh, ia menetap bersama Kabei dan keluarganya. Di Desa Sampela, Sulawesi Tenggara. Dan ia menuturkan pengalamannya dengan jenaka dari setiap detil yang ia lihat.

Lelaki muda berkebangsaan Inggris itu, ditempatkan pada satu keluarga. Dengan Kabei sebagai kepala keluarganya. Satu keluarga yang sejak awal tinggal dan tidak pernah berpindah lagi. Will menetap di sana bersama seluruh keluarga Kabei, dalam satu rumah panggung di atas laut. Dengan lantai dan beberapa pijakan yang renggang dan bolong-bolong.

“Rumah yang penuh ranjau,” demikian Will berkomentar.

Keluarga Kabei, hidup dengan menyantap ikan setiap harinya. Kabei, seperti juga penduduk desa lainnya, menangkap ikan dengan cara menyelam hingga beberapa menit tanpa alat bantu. Ia menahan napas lalu dengan semacam alat panah berbentuk tombak, melakukan perburuan hingga mencapai dasar laut. Will Millard menggambarkan, gerakan mereka seperti tarian balet bawah laut.

Indah sekali, bagi Will Millard. Tapi bagi orang-orang Suku Bajau, itu merupakan perjuangan demi menyambung hidup.

Suku Bajau menetap di atas laut, di kawasan Segitiga Terumbu Karang, di perairan Wakatobi-Sulawesi Tenggara. Bagian dari The Coral Triangle, yang menjadi rumah bagi 750 spesies karang dari total 850 spesies di dunia. Mereka menetap di atas terumbu karang karena di sanalah persembunyian para ikan.

Suku Bajau, ada pula yang menyebutnya Suku Sama. Mereka berasal dari Kepulauan Sulu, Filipina Selatan. Suku nomaden yang hidup di atas laut. Suku itu sejak ratusan tahun lalu sudah menyebar ke banyak wilayah termasuk Indonesia. Saat ini, Suku Bajau menyebar hampir di seluruh kepulauan Indonesia Timur, bahkan hingga ke Madagaskar. Mereka menyebar, menetap dan berbaur dengan suku-suku lainnya. Di Indonesia, Suku Bajau terdapat di daerah Kalimantan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan di Nusatenggara.

Akan halnya Will, ia melihat dan mengagumi. Dan nyaris tidak memercayai, bahwa keluarga Kabei berburu ikan hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka selama satu atau dua hari. Dan baru akan berburu kembali ketika persediaan telah menipis. Untuk satu atau dua hari ke depan. Mereka tidak neko-neko untuk melakukan perburuan lebih banyak. Karena mereka percaya, laut akan selalu menyediakan mereka makanan setiap harinya. Mereka lapar dan langsung berburu. Lalu mereka makan sambil bercengkerama bersama keluarga. Karena semuanya memercayai, bahwa penangkapan ikan secara berlebihan hanya akan membuat orang-orang Suku Bajau dipaksa untuk mencari mata pencaharian lain, di kemudian hari.

Pernah sekali waktu, ketika Will bersama Kabei tengah berburu ikan. Ia melihat sebuah perahu besar bermotor, berawak banyak yang acap mengeruk ikan dengan jumlah banyak pula lalu membawanya entah ke mana. Hal itu merupakan bagian dari yang pernah dikeluhkan Kabei, atas semakin berkurang dan sulitnya mereka menangkap ikan. Akibat ulah para pendatang yang mengeruh isi laut dengan perlengkapan yang lebih modern. Belum lagi banyaknya terumbu-terumbu karang yang rusak karena dibom para nelayan pendatang. Tapi Kabei dan para warga Desa Sampela, hanya dapat berbuat hingga sebatas mengeluh saja. Karena mereka tidak memiliki kekuatan untuk berbuat lebih dari itu. Mereka para nelayan yang miskin finansial dan ilmu pengetahuan. Yang sering terjerat rentenir akibat tidak dapat membayar utang. Will merasa miris dan marah melihat itu.

Will pernah mengikuti dua lelaki muda dari daratan, yang mengenakan helm sebagai penutup kepala. Mereka berkeliling desa untuk menagih dan memberi pinjaman. Ternyata banyak para penduduk yang tidak atau belum dapat melunasi utang-utang mereka. Padahal pinjaman hanya berkisar sekitar puluhan ribu saja. Kalau pun sudah ada yang bisa membayar, tapi kemudian dari jumlah yang dihasilkan kemudian dipinjamkan kembali kepada pengutang baru.

“Hanya beberapa menit saja uang-uang itu berada di tangan mereka. Lalu uang itu akan berpindah kembali dengan cepat,” demikian komentar Will.

Will juga melihat, ada sebuah sekolah dasar di sana. Sekolah untuk anak-anak Suku Bajau. Ia malah sempat didaulat, diberi seragam cokelat lalu mengajar seperti layaknya seorang guru. Lalu ia bercanda bersama para siswa. Yang terbahak-bahak menyaksikan cara Will mengajar.

Dari pengamatan Will, ia melihat bahwa hampir seluruh anak-anak Suku Bajau dapat berenang karena terbiasa sejak usia dini. Setiap hari mereka berenang dan bergelut dengan laut. Karena sekeliling mereka adalah laut yang membentang, sejauh mata memandang. Daratan hanya sebuah kisah. Tapi mereka tidak ingin menetap di darat. Karena mereka anak-anak laut, yang terlahir dan berkembang di atas laut. Hidup dari laut, dan hanya dari laut.

Ironisnya, Kabei memiliki anak sulung. Lobo namanya. Usianya baru belasan. Ia tidak bisa berenang apalagi memancing. Karena Lobo menderita cacat fisik, ia tidak bisa berjalan dengan baik. Tidak mengherankan apabila masyarakat bereaksi, itu dikarenakan akibat dari sebuah kutukan. Dan Lobo selalu menghindar dari pergaulan. Sungguh memilukan.

Ketika pernah terjadi hujan deras turun terus menerus, mereka tidak dapat melaut. Seperti juga keluarga Kabei dan keluarganya yang di tempati Will. Selama hujan deras itu, Kabei dan seluruh keluarga besarnya hanya berdiam diri dalam rumah. Menunggu hujan reda. Hingga berhari-hari. Hingga persediaan makanan menipis, tidak ada lagi yang bisa disantap. Yang di wilayah lain dapat dilakukan dengan hanya menelepon lalu beberapa menit kemudian akan muncul pengantar makanan yang dipesan. Lalu membayar dan setelah itu selesai. Yang semua itu sangat mustahil dapat dilakukan orang-orang Suku Bajau. Jangankan pesawat telepon, untuk membayar pun tak ada.

Will melihat, menghadapi kenyataan itu, Kabei hanya tersenyum. Dan seluruh keluarga ikut tersenyum. Malam harinya ketika perut menagih, Kabei langsung menuju perahu. Dia bilang tunggu satu jam. Tapi Will menjadi khawatir ketika setelah dua jam lebih dari yang dijanjikan, Kabei belum muncul juga. Beruntung, setelah itu Kabei muncul sambil membawa beberapa ekor ikan. Will tersenyum senang.

Meski akhirnya Will harus menangis ketika perpisahan tiba. Dan semua menangis.

Sebuah film dokumenter yang bagus, yang dibuat oleh orang bule. Yang tentunya akan melihat dari sudut pandang yang objektif.

Menjadi menarik karena sajian ini bagian dari rangkaian acara Wallacea Week 2018, yang diselenggarakan British Council. (Yoss Prabu). 


Rabu, 03 Oktober 2018

Secuil Catatan yang Nyaris Tercecer

Secuil Catatan yang Nyaris Tercecer

Pagi itu, Selasa 25 September 2018. Terjadi kehebohan. Padahal langit Jakarta cerah disertai embusan angin semilir. Para jurnalis, blogger dan vlogger se-Jabodetabek, berduyun-duyun menuju Hotel Harris Vertu Jakarta. Ada apa gerangan? Mereka mendapat undangan dari Bapeten. Apa itu? Badan pengawas tenaga nuklir. Ada apa rupanya, ada ancaman teroris? Tidak juga. Di hotel bintang 5 itu ada sarapan pagi. Kudapan dan kopi. Kehebohan terjadi karena mereka para peserta edukasi publik pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir.

Barulah, setelah pukul sembilan lewat sedikit, acara pun dimulai. Setelah pembawa acara bermukadimah kemudian dilanjutkan pemberi materi pertama, Retno Agustyah. Beliau ini Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Bapeten.

Dalam pembahasannya ia mengupas tentang stigma nuklir yang berhubungan dengan radiasi. Seperti radiasi pengion, radiasi elektromagnetik atau partikel yang menghasilkan ion. Secara langsung atau tidak, demikian paparnya, dalam lintasannya akan menembus berbagai materi. Sumber radiasi  ini terdapat di alam. Seperti gas radon, sinar kosmik, batuan alam dan buah-buahan. Yang dibangkitkan dari sumber daya listrik bertegangan tinggi. Dan radiasi akan berhenti jika tidak ada sumber daya listrik. 

Sementara buatan manusia, terjadinya radiasi karena dua hal. Akibat adanya zat radioaktif serta bahan nuklir. Dikarenakan memancarkan radiasi secara terus menerus. Seperti radiasi alfa, beta, gama dan neutron. Karena radiasi tidak terlihat, tidak berwarna pun tidak berbau. Keberadaannya pun hanya dapat dideteksi dengan alat ukur. Sementara radiasi itu pada umumnya mempunyai daya penetrasi tinggi. 

Namun lebih jauh menurut Retno Agustyah, radiasi alam dapat dimanfaatkan dan banyak terdapat di industri migas dan pengolahan timah. Pada bidang medis, radiasi juga memancar melalui radiodiagnostik, radioterapi, kedokteran nuklir, CT-Scan dan mammografi. Manfaat lain dapat dirasakan pada bidang pertanian dan pangan, menjadikan benih sebagai bibit unggul, pakan ternak dan sterilisasi komoditas pertanian. Dalam bidang Industri, sangat bermanfaat untuk identifikasi material, radiasi atau penyinaran bahan makanan, buah dan alat kesehatan. Pada bidang penelitian, radiasi juga terjadi pada pengoperasian reaktor riset, produksi radioisotop, analisis bahan dan aplikasi isotop. 

Jadi, radiasi telah menjadi bagian dari kehidupan manusia di jagat fana sekarang ini. Meski tetap semua pemanfaatan efek nuklir itu harus diawasi. Mengapa? Karena pemanfaatan tenaga nuklir itu memiliki risiko signifikan terhadap keselamatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan. 

Namun tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena Bapeten bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir. Seperti yang tercantum dalam  UU No. 10 Tahun 1997. Termasuk di dalamnya sebagai badan pengawas yang menyelenggarakan peraturan, perizinan, dan inspeksi. Karena pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, hanya diperbolehkan untuk tujuan damai dan kesejahteraan masyarakat. 

Untuk itu Bapeten siap menjamin keselamatan dan pencegahan  penyalahgunaan pada setiap pemanfaatan tenaga  nuklir. Sesuai UU No.10/1997, Ps. 15, yang tentunya, untuk menjamin kesejahteraan, keamanan, dan ketenteraman masyarakat. Menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja, dan anggota masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup. Seperti memelihara tertib hukum dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir, meningkatkan kesadaran hukum pengguna tenaga nuklir untuk menimbulkan budaya keselamatan di bidang nuklir. Lalu mencegah terjadinya perubahan tujuan pemanfaatan bahan nuklir; dan menjamin terpelihara dan ditingkatkannya disiplin petugas dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir. 

Fungsi pengawasan Bapeten adalah, dalam hal pengkajian, regulasi, lisensi dan inspeksi. Pun sebagai tambahan dalam hal kesiapsiagaan nuklir serta pendidikan dan pelatihan. Yang terakhir, ruang lingkup pengawasan Bapeten adalah, Batan (badan tenaga nuklir nasional), Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas, serta berbagai perusahaan  perminyakan. 

Yang menjadi tantangan, itu karena masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap fungsi pengawasan teknologi nuklir di Indonesia. Karena Bapeten tidak dikenal oleh masyarakat sebagai sebuah lembaga pengawasan. Maka untuk itu, penting adanya edukasi publik terus menerus, guna menghapus stigma negatif dari teknologi nuklir. Pun sekaligus untuk lebih meningkatkan awareness.

Selasa, 02 Oktober 2018

Membudayakan Nuklir Bagi Kehidupan

Membudayakan Nuklir Bagi Kehidupan

Membaca judul di atas, tentu akan muncul banyak pertanyaan dalam benak siapa pun. Apa sih maksudnya?
Nah, sekarang mari kita telusuri makna dari kata budaya terlebih dahulu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), budaya adalah pikiran, akal budi, adat istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah. Berarti kebudayaan dapat pula diartikan sebagai sesuatu yang telah menjadi kebiasaan. Akrab dalam berbagai kehidupan sehari-hari.
Sementara arti kata nuklir, juga menurut KBBI, yang berhubungan dengan atau penggunaan inti atau energi (tenaga) atom. Lalu, apa pula atom itu. Atom, semacam unsur kimia terkecil setelah nuklir, yang dapat berdiri sendiri dan dapat bersenyawa dengan yang lain. Semua itu menurut KBBI, buku panduan bagi pengguna Bahasa Indonesia.
Jadi hingga di sini, bisa ditarik kesimpulan, nuklir dapat bermanfaat apabila dikelola secara baik dan benar. Maksudnya? Digunakan untuk tujuan kebaikan dan benar menurut aturan yang diterapkan.
Sebab masih banyak yang belum sadar, kalau penggunaan inti tenaga atom atau nuklir itu telah menjadi bagian dari kehidupan sehari. Dalam bidang kesehatan misalnya, seorang dokter akan menggunakan sinar X untuk mendiagnosa seorang pasien berpenyakit dalam, sebelum melakukan perawatan. Karena hanya melalui pemotretan dengan sinar X, dokter dapat menganalisis penyakit yang diderita pasien.
Pengobatan kanker. (Foto: Bapeten). 

Contoh lain pada pasien penderita kanker. Dengan menggunakan radiasi dari isotop radioaktif Cobalt, pada dosis tertentu terhadap sel-sel kanker, sel-sel itu dipastikan akan almarhum. Sementara sel-sel normal lainnya tidak terpengaruh selama pengobatan. Selain itu untuk mendiagnosa suatu penyakit pasien, dokter tidak harus melakukan pembedahan. Mereka biasanya menggunakan sinar-X, atau rongent.
Atau dalam bidang pertanian, pusat aplikasi isotop dan radiasi (PAIR) telah menghasilkan sejumlah spesies unggul yang baru, dengan cara mutasi oleh imbas radiasi. Seperti varietas padi untuk dataran rendah dan dataran tinggi, kedelai, dan kacang hijau.
Jadi kenapa harus khawatir dengan nuklir. Sebab, disadari atau tidak, penggunaan energi nuklir telah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari.

Nuklir pun sudah lama di manfaatkan untuk pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), merupakan pembangkit listrik yang bekerja memanfaatkan panas yang di hasilkan dari satu atau lebih dari reaktor nuklir pembangkit listrik. Ada banyak sekali keuntungan PLTN dibanding pembangkit listrik lain, di antaranya adalah tidak akan menghasilkan emisi gas rumah kaca pada operasi normal.
Sebenarnya banyak sekali keuntungan dari pembangkit listrik tenaga nuklir apabila dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya. Seperti yang disebutkan di atas,  PLTN juga tidak akan menghasilkan gas yang berbahaya seperti Mercury, Karbon Monoksida, Sulfur Dioksida, Nitrogen Oksida, aerosol dan lain sebagainya.
Kembali pada permasalahan. Di era globalisasi yang serba modern seperti sekarang ini, nuklir mau tidak mau akan menjadi kebutuhan yang signifikan bagi kehidupan. Sangat penting. Dan bangsa ini akan jauh ketinggalan apabila tidak segera menyesuaikan dan mensejajarkan diri dengan negara-negara maju lainnya. Yang tentunya telah lama menggeluti nuklir. Tentunya, asal dikelola dengan baik.

Menjadi berbahaya memang, apabila nuklir jatuh ke tangan yang salah dan dipergunakan untuk hal-hal negatif.
Ambil contoh, sebuah pisau dapur akan sangat bermanfaat apabila dipegang seorang kakek-kakek penjual daun pisang atau sayur mayur yang berjualan di pasar tradisional. Karena pisau itu telah menjadi bagian dari suatu perkakas pekerjaan yang membantunya berjualan. Namun apabila pisau itu berada pada tangan seseorang yang masih di bawah umur, atau seseorang dengan kesehatan pikiran dalam pengawasan dokter, kemudian pisau itu dibawa keluyuran ke mana-mana, dipastikan ia akan segera ditelikung polisi dan diancam dengan undang-undang darurat.
Demikian pula halnya dengan nuklir, ia akan menjadi kutukan yang menyeramkan dan mematikan, apabila dipergunakan untuk tujuan-tujuan negatif. Seperti terorisme misalnya, yang tujuan melakukan terornya itu sendiri belum jelas apa maksudnya. Sebab, di Indonesia para teroris dan calon teroris belum nyampe pikiran mereka untuk menggunakan nuklir sebagai monster pembunuh.
Jadi sekali lagi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang penggunaan nuklir di Indonesia. Karena ada sebuah lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Lembaga itu akan bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia melalui peraturan perundangan, perizinan, dan inspeksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Lembaga atau badan itu memang belum harum namanya, nyaris masih sayup-sayup dalam pendengaran. Namun mereka akan melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir, seperti yang tercantum dalam  UU No. 10 Tahun 1997. Karena pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, hanya diperbolehkan untuk tujuan damai dan kesejahteraan masyarakat. Lembaga itu diberi nama badan pengawas tenaga nuklir atau diringkas agar mudah diingat, Bapeten.
Gedung Bapeten, Jakarta. (Foto: Yoss Prabu)
Lembaga ini siap menjamin keselamatan dan pencegahan  penyalahgunaan pada setiap pemanfaatan tenaga  nuklir.
Tujuan pengawasan itu jelas, sesuai UU No.10/1997, Ps. 15, untuk menjamin kesejahteraan, keamanan, dan ketenteraman masyarakat. Menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja, dan anggota masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup. Seperti memelihara tertib hukum dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir, meningkatkan kesadaran hukum pengguna tenaga nuklir untuk menimbulkan budaya keselamatan di bidang nuklir. Lalu mencegah terjadinya perubahan tujuan pemanfaatan bahan nuklir; dan menjamin terpelihara dan ditingkatkannya disiplin petugas dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir.
Jadi, mari kita jadikan nuklir sebagai sebuah kebudayaan. (Yoss Prabu).

#mengenalbapeten

Selasa, 05 Juni 2018

Apa itu Cookie

Apa yang Perlu Diketahui Tentang Fungsi Cookie pada Browser Internet


Saat mengunjungi sebuah situs, terkadang akan mendapat notifikasi untuk mengizinkan penggunaan cookie di situs tersebut. Lalu apa sebenarnya cookie? Apa fungsinya? Berikut adalah penjelasan singkat tentang cookie.

Apa itu cookie?
Cookie merupakan sebuah berkas yang tersimpan di dalam komputer — termasuk smartphone, tablet, dan wearable yang digunakan. Berkas tersebut dibuat untuk menampung data-data sederhana tentang kebiasaan saat menggunakan aplikasi browser.

Misalnya saat mengunjungi sebuah situs yang menawarkan tampilan dengan versi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Apabila memilih Bahasa Indonesia, cookie akan secara otomatis menyimpan konfigurasi tersebut. Sehingga nantinya, apabila mengunjungi situs itu kembali tidak perlu memilih jenis bahasa yang digunakan.

Terdapat dua jenis cookie. Pertama adalah session cookie, yaitu jenis cookie yang tersimpan sementara dan akan hilang saat menutup browser. Session cookie tidak menyimpan banyak data. Biasanya hanya berupa data kecil seperti saat mengisi sebuah formulir pada sebuah situs.

Kedua adalah persistent cookie, yaitu jenis cookie yang tersimpan secara permanen di dalam komputer, sampai memutuskan untuk menghapusnya. Cookie jenis inilah yang banyak digunakan oleh sebuah situs untuk mengidentifikasi pengguna atau pengunjung situs tersebut.

Apa yang bisa dilakukan dengan cookie?
Cookie awalnya memang hanya digunakan untuk menyimpan konfigurasi-konfigurasi yang dipilih oleh pengguna saat mengunjungi sebuah situs. Dalam perkembangannya, cookie juga menyimpan informasi-informasi lain tentang pengguna, seperti waktu dan tanggal mengunjungi sebuah situs, nama dan kata sandi, serta informasi lain.

Siapa pun pasti pernah mengalami kasus ketika mengunjungi sebuah situs e-commerce untuk melihat sebuah produk. Kemudian saat mengunjungi situs lain, seperti situs media sosial, misalnya, akan melihat iklan-iklan dengan gambar produk yang sempat dikunjungi sebelumnya.

Itu bukanlah hal yang kebetulan, tapi situs media sosial tersebut telah memanfaatkan data cookie dari browser yang digunakan untuk menampilkan iklan-iklan yang relevan dengan pengguna. Itu adalah salah satu contoh bagaimana sebuah situs memanfaatkan cookie.

Contoh notifikasi izin akses cookie

Mengingat cookie menyimpan hampir semua data-data penting saat berselancar di internet, hal buruk yang bisa terjadi adalah pencurian informasi-informasi penting. Situs bisa mengakses data-data cookie pengguna komputer, karena mungkin saja secara tidak sengaja memberi izin akses cookie terhadap situs tersebut.

Berikut adalah dua tip mengelola cookie:
Pertama, jangan pernah memberikan akses cookie secara sembarangan. Pastikan situs yang dikunjungi itu aman. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melihat nama situs dan alamat URL yang telah menggunakan HTTPS, bukan HTTP.

Kedua, hapus cookie secara berkala. Khususnya apabila menggunakan komputer publik, menghapus cookie itu adalah hal yang wajib. Tujuannya agar informasi-informasi yang sempat kamu masukkan akan hilang.
Begitu.

Dari berbagai sumber.

Senin, 04 Juni 2018

TIPS MENULIS CEPAT

TIPS MENULIS CEPAT

Dalam dunia penulisan, ada tulisan yang bsa memakan waktu yang lama, dengan riset yang lama pula, namun ada kalanya kita dituntut untuk bisa menghasilkan tulisan dalam waktu singkat. Bisa karena deadline yang mengejar, ikut kompetisi dengan waktu pengumpulan naskah yang mepet dan berbagai alasan lainnya.


Di satu sisi, kepepet bisa membuat otak “terpaksa” kreatif atau dikenal dengan istilah The Power of Kepepet, di sisi lainnya, otak bisa mampet saat dipaksa mengeluarkan ide untuk terus menulis dan alih-alih mengeluarkan adrenalin untuk semangat malahan panik akan menghampiri yang ujung-ujungnya membuat tak satu pun kata yang keluar.
Tetapi kita bisa melatih diri kita untuk terbiasa menulis dalam kondisi apapun, tanpa atau dengan deadline, dalam waktu singkat dan tetap menghasilkan tulisan yang mengalir, alami dan tetap bermuatan. Beberapa tips dari Smart Writer berikut bisa dilakukan untuk tetap bisa berkarya dengan hasil sesuai yang diharapkan dan dalam waktu yang singkat.
1. Fokus dan Konsentrasi
Saat akan menulis, niatkan untuk menyelesaikan tulisan, tingkatkan fokus dan konsentrasi dan abaikan gangguan terutama untuk melihat telepon genggam, mendengarkan televisi, atau mengingat tugas dan kewajiban di luar tugas menulis termasuk keinginan untuk melihat jam.  Konsentrasi pada tulisan akan membantu untuk menyelesaikan tulisan dengan cepat karena otak akan terfokus dan memanggil semua informasi yang berkaitan untuk penyelesaian tulisan.
2. Biasakan memanfaatkan waktu di luar waktu menulis untuk membaca efektif dan mengamati lingkungan dengan detil di berbagai tempat
Banyak penulis yang membutuhkan waktu riset lebih lama daripada menuangkan tulisannya. Bahkan jika tidak punya deadline untuk menulis, tetap harus banyak membaca. Membaca juga akan membangkitkan keinginan untuk terus menulis dan menjaga tetap dekat dengan dunia tulisan. Utamakan membaca tulisan yang berkualitas. Tidak usah membaca tulisan-tulisan yang hanya menghabiskan energi.
Selain itu, biasakan untuk melakukan pengamatan dengan detil terutama pada saat harus menunggu, dalam antrean, kemacetan dan sebagainya. Detil ini akan sangat dibutuhkan saat menggunakan deskripsi pada tulisan.
3. Latih diri untuk menerima informasi sambil mengerjakan hal lain
Kita tidak selalu bisa membaca, melakukan riset dengan waktu khusus. Ada banyak hal yang harus dikerjakan, sementara informasi berseliweran di sekitar kita. Maka tetap latih otak untuk dapat mendapatkan informasi setiap harinya, abaikan hal – hal negatif dan fokuslah pada informasi yang membangun intelektualitas. 
4. Gambarkan ide untuk tulisan di luar waktu penulisan
Saat ada deadline menulis dan telah mengetahui temanya, maka segera susun kerangka serta ide untuk tulisan dari awal sampai akhir, cukup kerangka dasar sementara detilnya pada saat mengeksekusi ide menjadi tulisan.
5. Menulis Tanpa Jeda
Saatnya  menuangkan ide menjadi tulisan, maka tulis saja tanpa memikirkan kesalahan ejaan, huruf yang salah atau kalimat yang tidak efektif. Lakukan dengan cepat seolah sedang berbicara dengan seseorang. Ide akan mengalir bahkan lebih cepat dari kemampuan mengetikkan ide tersebut. Tetap pertahankan kecepatan penulisan dan usahakan jangan sampai ada jeda dan stag pada saat menulis cepat ini.
6. Latih diri untuk mengedit dalam waktu singkat
Setelah menulis, ambil jeda sejenak dan segera lakukan pengeditan. Latih diri untuk bisa mengedit dengan cepat. Mengedit cepat juga berhubungan dari pengetahuan yang luas tentang kosakata dan kemampuan untuk membaca dengan efektif. Sambil mengedit, pastikan bahwa telah memenuhi syarat dan aturan penulisan seperti jenis huruf, ukuran huruf, margin, jenis kertas, jumlah karakter, jumlah kata dan sebagainya.
7. Jaga kesehatan tubuh terutama mata
Semua hal di atas akan sia-sia jika tubuh terutama mata sakit. Lakukan olahraga ringan, bekerjalah pada tempat dengan pencahayaan cukup, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk menjaga kesehatan pikiran. Isi otak dengan hal-hal positif yang mendukung kreativitas dan jaga niat menulis untuk berbagi hal-hal positif.
8. Ciptakan situasi yang mendukung
Banyak penulis memiliki tempat kerja khusus,  meja khusus di ruang khusus yang mengingatkannya untuk menulis. Bagaimanapun, menciptakan tempat dan suasana itu, pastikan mendapatkan sirkulasi udara yang baik agar otak tetap bisa mendapat suplai oksigen yang baik. Pastikan juga temperatur yang sesuai, tidak terlalu panas, tidak lembab dan bebas gangguan hewan seperti nyamuk atau sejenisnya.
Menulis adalah sebuah proses kreatif yang menuntut pelakunya untuk kreatif agar ide-ide segar bisa terus keluar. Musuh terbesar bagi seorang penulis adalah dirinya sendiri. Bagaimana para penulis bisa terus memaksa diri untuk selalu belajar, untuk selalu membaca, tidak lelah mencari informasi, mengolahnya menjadi tulisan menarik dan menyajikannya menjadi sebuah karya seni yang bisa dinikmati pembaca bagai seorang chef professional bahkan dalam waktu singkat sekalipun adalah keahlian yang bisa dibiasakan dan bisa dipelajari.
Terbiasa menulis cepat dalam waktu singkat juga akan menaikkan adrenalin untuk terus terpacu menulis karena melihat hasil akan mendatangkan kepuasan dan memancing untuk lebih intens lagi berkarya. Sementara kemandekan dan membiarkan sebuah ide tergeletak tanpa eksekusi dan mati hanya akan membangkitkan kemalasan yang ujung-ujungnya akan mematikan kreativitas itu sendiri.
Mari menulis sekarang juga, lakukan dengan cepat, dalam waktu singkat dan dapatkan kebahagiaan melihat hasilnya melalui tulisan cerdas dan cantik yang tersaji untuk para pembaca tulisan di mana pun mereka berada.

Rabu, 30 Mei 2018

Doa Qunut

Bacaan Doa Qunut dalam Bahasa Arab

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ

وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ

وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ

وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ

وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ

فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ

وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ

وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ

تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ

وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


Bacaan Doa Qunut (Latin)
Allah hummah dinii fiiman hadait.
Wa'aa finii fiiman 'aafait.

Watawallanii fiiman tawal-laiit.
Wabaariklii fiimaa a'thait.
Waqinii syarramaa qadhait.
Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik.
Wainnahu laayadzilu man walait.
Walaa ya'izzu man 'aadait.
Tabaa rakta rabbanaa wata'aalait.
Falakalhamdu 'alaa maaqadhait.
Astaghfiruka wa'atuubu ilaik.
Wasallallahu 'ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa'alaa aalihi washahbihi Wasallam.

Artinya :
Ya Allahtunjukanlah padaku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukan.
Dan berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah daku sebagaimana orang yang telah Engkau pelihara. Dan berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan.
Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan.
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum.
Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin.
Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi.

Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau
Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan
Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau.

(Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.



Sabtu, 26 Mei 2018

Mulut Kering

Kenali Penyebab Mulut Kering dan Cara Mengatasinya

Selama ini, kita beranggapan mulut kering bukan masalah kesehatan yang lebih serius. Tapi, sebenarnya tubuh Anda menempatkan air liur dalam mulut Anda karena suatu alasan. "Bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit periodontal berkembang dalam lingkungan yang kering," kata Matt Messina, D.D.S., seorang dokter gigi di Cleveland dan juru bicara American Dental Association (ADA).

Penyakit periodontal seperti gigi berlubang dan penyakit gusi, bisa berdampak serius. Beberapa penelitian menunjukkan, peradangan sistemik di area oral dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sakit tenggorokan, gangguan bicara atau menelan, dan sensasi terbakar di mulut Anda adalah juga gejala dari mulut kering, menurut ADA. Untuk semua alasan ini, mulut kering adalah suatu kondisi yang merusak yang dapat menyebabkan banyak masalah lain jika tidak ditangani.

Mulut kering bisa disebabkan oleh masalah-masalah berikut ini.
1. Obat-obatan Dr Messina mengatakan, ada lebih dari 600 obat yang menimbulkan efek mulut kering. Di antaranya adalah obat kategori uberpopular seperti obat masalah pencernaan, obat tekanan darah, dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati gangguan kejiwaan.
2. Penuaan "Seiring dengan bertambahnya usia, kelenjar ludah kita hanya tidak bekerja dengan baik sebagaimana mestinya," kata Dr Messina. "Akibatnya, produksi air liur jadi lebih sedikit dan mengakibatkan mulut kering.
3. Dehidrasi Ketika tubuh dehidrasi, kelenjar air liur akan lebih sulit memproduksi saliva. Dan bisa ditebak, hasilnya adalah mulut kering.
4. Masalah Pernapasan Masalah dengan sinus atau hidung tersumbat, seringkali menyebabkan Anda terpaksa bernapas lewat mulut, kata Dr. Messina. "Dan pernapasan mulut tentu bisa menyebabkan mulut kering.".
5. Terapi Kanker Radiasi dan kemoterapi biasanya dapat menyebabkan mulut kering, kata Jeff Burgess, D.D.S., mantan asisten profesor klinis di University of Washington School of Dental Medicine.

Cara Mengobati Mulut Kering Dr Messina menyarankan agar Anda yang mengalami mulut kering untuk memerbanyak minum air putih. Lipat gandakan jumlah air minum setelah Anda minum alkohol, katanya. Permen karet bebas gula juga dapat membantu mendorong produksi air liur, kata Dr. Burgess. Jika minum tidak cukup membantu, Dr. Burgess menyarankan Anda menggunakan obat kumur dan pasta gigi khusus untuk penderita mulut kering. Pasta gigi dengan fluoride juga berguna untuk membantu mencegah gigi berlubang atau pembusukan yang disebabkan oleh kondisi mulut yang kering.

Pasien yang menghasilkan sedikit atau sama sekali tidak menghasilkan air liur karena pengobatan kanker atau kondisi medis lainnya, Burgess menyarankan penggunaan obat yang disebut pilocarpene. Tanyakan kepada dokter Anda mengenai hal ini.

Sedangkan Dr. Messina menyarankan Anda berkonsultasi dengan dokter gigi untuk kasus mulut kering, apapun penyebabnya. "Pengobatan yang terbaik benar-benar tergantung pada masing-masing individu," kata Dr Burgess. "Jika mulut kering sudah sangat mengganggu Anda, minta profesional medis untuk memeriksa dan mencarikan solusi yang tepat untuk Anda."

Debu-Debu Metropolitan

Jalanan sebagai orangtua haramnya juga telah mengendapkan ampas-ampas kerinduan untuk sebuah impian masa depan. Itong nyaris t...