Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Oktober 2018

Merawat Wallacea. Merawat Indonesia

Wallace: Indonesia salah satu tempat dengan ekologi paling beragam di planet ini.

Kamis, 11 Oktober 2018. Bertempat di Perpustakaan Nasional Jakarta, British Council mengadakan bincang-bincang tentang: Merawat Wallacea. Merawat Indonesia.

Acara itu dikemas dalam Wallacea Week 2018.

Bincang-bincang itu membahas empat sesi dari yang pernah dilakukan Wallace. Di antaranya, soal makanan dan genetik manusia. Dan pembicara membahas tentang bagaimana mengeksplorasi makanan yang berkaitan dengan biodiversity dan dampaknya pada kesehatan manusia. Pembahasan lainnya tentang konservasi. Yaitu menyoroti hubungan antara konservasi dan masa depan masyarakat. Juga, keragaman budaya dan seni. Yang ini, menampilkan keragaman budaya di wilayah Wallacea. Yang terakhir, tentang sains dan masyarakat. Tema yang dikupas tentang, mengapa mengomunikasikan sains itu penting.

Namun siapa dan makhluk seperti apa Wallace itu, ini sekelumit tentangnya.

Setelah 90 tahun 11 bulan, Alfred Russel Wallace meninggalkan warisan besar bagi daerah-daerah yang ia kunjungi selama tahun-tahun ekspedisinya (misalnya wilayah Wallacea) dan sains (berbagai artikel, buku dan surat, specimen dan catatan sejarah alam yang besar dan tentu saja teori evolusi melalui seleksi alam). Satu tema utama yang selalu muncul di semua warisan Wallace, adalah tugas manusia untuk belajar tentang keberagaman lingkungannya dan melestarikannya untuk generasi yang akan datang.

“Penting bagi pemerintah dan lembaga sains segera mengambil langkah-langkah untuk mengamankan berbagai koleksi paling sempurna yang pernah ada di setiap cabang ilmu sejarah alam yang harus disimpan di museum nasional, di mana koleksi ini akan selalu tersedia untuk kajian dan interpretasi lebih lanjut. Jika hal ini tidak dilakukan generasi masa depan pasti akan melihat kita sebagai generasi orang yang begitu tenggelam dalam mengejar kekayaan sampai tidak peduli atau mau peduli akan hal-hal lain yang penting dengan pertimbangan yang lebih tinggi.
Generasi masa depan akan menuduh kita sebagai yang bertanggung jawab karena telah membiarkan punahnya catatan penciptaan yang seharusnya dilestarikan. Sementara kita percaya sebagai makhluk hidup, sebagai hasil langsung dan bukti terbaik dari Sang Pencipta. Namun inkonsistensi yang aneh, kita menyaksikan mereka punah dan binasa dari muka bumi.” (On the Physical Geography of the Malay Archipelago, jurnal of the Royal Geographycal Society, 1863).

Wallace sebagai penjelajah, biologi evolusioner, zoologi, biogeografi, reformasi sosial,  dianggap pula sebagai ahli terkemuka dari abad ke-19 dalam bidang penyebaran geografis spesies hewan. Terkadang disebut "bapak biogeografi". Wallace adalah salah seorang pemikir tentang evolusi dari abad ke-19 dan telah memberi banyak kontribusi lainnya untuk pengembangan teori evolusi di samping menjadi rekan penemu seleksi alam. Hal ini mencakup konsep warna peringatan pada hewan, dan juga efek Wallace, suatu hipotesis tentang bagaimana seleksi alam dapat memberikan kontribusi pada spesiasi dengan mendorong terciptanya penghalang terhadap hibridisasi.

Pembelaannya atas spiritualisme dan keyakinannya akan hal nonmateri demi kecakapan mental yang lebih tinggi dari manusia mengakibatkan ketegangan hubungannya dengan beberapa anggota badan ilmiah.

Selain karya ilmiah, ia juga seorang aktivis sosial yang kritis terhadap apa yang dianggap sebagai suatu sistem ekonomi dan sosial yang tidak adil di Britania pada abad ke-19.

Ketertarikannya akan sejarah alam membuatnya menjadi salah satu ilmuwan terkemuka pertama yang mengangkat masalah dampak lingkungan dari aktivitas manusia. Ia juga seorang penulis yang produktif yang menulis tentang masalah-masalah sosial maupun ilmiah; catatan perjalanan dan pengamatannya selama penjelajahannya di Singapura, Indonesia, dan Malaysia, yakni The Malay Archipelago, merupakan sebuah karya yang populer dan sangat dihargai. Sejak diterbitkannya pada tahun 1869, buku tersebut terus dicetak ulang secara berkala.

Wallace mengalami berbagai kesulitan keuangan pada hampir sepanjang hidupnya. Perjalanannya ke Amazon dan Timur Jauh dibiayai dari penjualan spesimen-spesimen yang berhasil ia kumpulkan dan, setelah kehilangan sebagian besar uangnya dari semua hasil penjualan tersebut akibat berbagai kegagalan investasi, ia sering kali harus membiayai dirinya sendiri dari publikasi-publikasi yang ia hasilkan. Tidak seperti beberapa orang pada zamannya dalam komunitas ilmiah Britania, seperti Darwin dan Charles Lyell, ia tidak memiliki harta keluarga untuk menyokongnya. Wallace tidak berhasil mendapatkan sebuah posisi yang memberikan gaji jangka panjang, dan tidak menerima penghasilan tetap sampai akhirnya pada tahun 1881, melalui upaya Darwin, ia dianugerahkan sejumlah uang pensiun yang kecil dari pemerintah.
Inspirasi dari buku ini, sebagaimana disampaikan Wallace dengan sangat elok, adalah perjalanannya melintasi daerah yang sekarang menjadi bagian dari Indonesia dan pengamatannya terhadap fauna dengan teliti khususnya di kepulauan timur Indonesia. Yang kemudian diberi nama Wallacea, “adalah sebuah daerah biogeografi untuk sekelompok pulau yang dipisahkan oleh selat yang dalam yang memisahkan lempeng Asia dan Australia,” meliputi Sulawesi, Nusatenggara, Ambon, Halmahera, Seram dan pulau-pulau kecilnya di wilayah tersebut. Wallace dapat dikatakan, satu di Antara generasi pertama yang menyadari pentingnya Indonesia sebagai laboratorium hidup dan bahwa Indonesia salah satu tempat dengan ekologi paling beragam di planet ini.

Sekali lagi, semua pembahasan yang disampaikan adalah apa dan sebagaimana yang telah dilakukan Wallace di masa lalu. Yang dampak positifnya masih terasa hingga sekarang. (Yoss Prabu).


Senin, 17 Februari 2014

Legenda Gunung Kelud

Legenda Gunung Kelud berasal dari Kutukan Lembu Sura


"Yoh, Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping-kaping, yaiku Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, lan Tulungagung dadi kedung" ~Lembu Sura~

Baca selengkapnya, klik link di bawah ini.

"Sepatan" Lembu Sura dan Runtuhnya Majapahit, Mitos dan Sains Gunung Kelud. 


Selasa, 18 Juni 2013

Indonesia: Surga yang Hilang

Masa lampau Indonesia sangat kaya raya. Ini dibuktikan oleh informasi dari berbagai sumber kuno. Kali ini kami akan membahas kekayaan tiap pulau yang ada di Indonesia. Pulau-pulau itu akan kami sebutkan menjadi tujuh bagian besar yaitu Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda kecil, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.

Sumatera - Pulau Emas
Peta Sumatera
Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.
Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua - daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir'aun Mesir kuno.

Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman. Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau. Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat pegunungan yang tinggi dan mengandung emas. Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di timur.

Sabtu, 23 Maret 2013

23 Maret: Pernah terjadi

23 Maret: Pernah terjadi 
  1. Hari Republik di Pakistan (1956):
  2. Hari Persahabatan Hongaria–Polandia di Hongaria dan Polandia
v  1919-Benito Mussolini mendirikan gerakan fasisme di Italia.

Benito Mussolini
Benito Amilcare Andrea Mussolini (29 Juli 1883-28 April 1945), seorang diktator Italia penganut Fasis. Dunia mengenalnya sebagai diktator Italia pada periode 1922-1943. Akibat serangkaian kekalahan Italia di Afrika, Mussolini dipaksa mundur dari jabatan Perdana Menteri pada 28 Juli 1943. Setelah ditangkap, ia diisolasi. Dua tahun kemudian, ia dieksekusi di Como, Italia utara.
Mussolini lahir di Predappio, Forlì (Emilia-Romagna). Dilahirkan dari pasangan Alessandroseorang pandai besi dan Rosa, seorang guru sekolah. Ia menjadi seorang sosialis fanatik seperti ayahnya dan tahun 1902 beremigrasi ke Swiss.

Debu-Debu Metropolitan

Jalanan sebagai orangtua haramnya juga telah mengendapkan ampas-ampas kerinduan untuk sebuah impian masa depan. Itong nyaris t...